Pelaksanaan Pendidikan Antikorupsi
Pelaksanaan Pendidikan Antikorupsi
Keberhasilan penanaman nilai-nilai antikorupsi dipengaruhi cara penyampaian dan pendekatan pembelajaran yang dipergunakan. Untuk tidak menambah beban siswa yang sudah cukup berat, perlu dipikirkan secara matang bagaimana model dan pendekatan yang akan dipilih salah satunya melalui kegiatan ekstrakurikuler.
A. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Pendidikan ekstrakurikuler khusus
Penanaman nilai antikorupsi dapat ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan di luar pembelajaran misalnya dalam kegiatan ekstrakurikuler atau kegiatan insidental. Penanaman nilai dengan model ini lebih mengutamakan pengolahan dan penanaman nilai melalui suatu kegiatan untuk dibahas dan dikupas nilai-nilai hidupnya. Model ini dapat dilaksanakan oleh guru sekolah yang bersangkutan yang mendapat tugas tersebut atau dipercayakan pada lembaga di luar sekolah untuk melaksanakannya, misalnya dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
a. Materi
Materi dan indikator yang harus disampaikan sebagai berikut:
1. Disiplin Peserta didik dapat:
2. Memahami manfaat disiplin
3. Mengidentifikasi karakter disiplin
4. Melakukan control diri terhadap tidakan disiplin
5. Memahami dampak perilaku tidak berdisiplin
2 Jujur Peserta didik dapat:
6. Memahami manfaat berbuat jujur
7. Mengidentifikasi karakter jujur
8. Melakukan control diri terhadap tidakan kejujurannya
9. Memahami dampak perilaku tidak jujur
3 Tanggung Jawab Peserta didik dapat:
10. Memahami manfaat bertanggung jawab
11. Mengidentifikasi karakter tanggung jawab
12. Melakukan control diri terhadap tanggung jawab yang dilakukan
13. Memahami dampak perilaku tidak bertanggung jawab
4 Sederhana Peserta didik dapat:
14. Memahami manfaat hidup sederhana
15. Mengidentifikasi karakter kesederhanaan
16. Melakukan control diri terhadap kesederhanaan yang dilakukan
17. Memahami dampak perilaku tidak berdisiplin
5 Kerja Keras Peserta didik dapat:
18. Memahami manfaat bekerja keras
19. Mengidentifikasi karakter kerja keras
20. Melakukan control diri terhadap tidakan kerja keras
21. Memahami dampak perilaku tidak bekerja keras
6 Mandiri Peserta didik dapat: 22. Memahami manfaat mandiri
23. Mengidentifikasi karakter mandiri
24. Melakukan control diri terhadap tidakan mandiri
25. Memahami dampak perilaku tidak mandiri
7 Berani Peserta didik dapat:
26. Memahami manfaat berbuat berani
27. Mengidentifikasi karakter Tindakan berani
28. Melakukan Tindakan berani sesuai dengan situasi dan kondisinya
29. Memahami dampak perilaku tidak berani sesuai dengan situasi dan kondisinya
8 Adil Peserta didik dapat:
30. Memahami manfaat adil
31. Mengidentifikasi karakter berbuat adil
32. Melakukan control diri terhadap tidakan adil yang dilakukan
33. Memahami dampak perilaku tidak adil
9 Peduli Peserta didik dapat:
34. Memahami manfaat peduli
35. Mengidentifikasi karakter peduli
36. Melakukan control diri terhadap tidakan peduli yang dilakukan
37. Memahami dampak perilaku tidak berdisiplin
b. Metode
Metode penyampaian materi Pendidikan antikorupsi melalui kegiatan ekstrakurikuler khusus ini menggunakan prinsip “belajar sambil bermain”. Teknik penyampaian dapat melalui:
a. Kolaborasi, kegiatan diskusi dari pengamatan fakta
b. Bermain peran
c. Debat
d. Dan lain-lain
2. Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pramuka
Disain Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan dalam konteks Kurikulum 2013, pada dasarnya berwujud proses aktualisasi dan penguatan capaian pembelajaran Kurikulum 2013, ranah sikap dalam bingkai KI-1, KI-2, dan ranah keterampilan dalam KI-4, sepanjang yang bersifat konsisten dan koheren dengan sikap dan kecakapan Kepramukaan.
Dengan demikian terjadi proses saling interaktif dan saling menguatkan (mutually interactive and reinforcing). Secara programatik, Ektrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan diorganisasikan dalam model blok, model aktualisasi, dan model regular di gugus depan. Apapun model yang dilaksanakan, Pendidikan antikorupsi sangat strategis ditanamkan dalam berbagai kegiatan kepramukaan. Hal ini sesuai dengan prinsip kepramukaan yang menggunakan trisatya dan dasadarma sebagai ruhnya.
Identifikasi sikap antikorupsi dapat ditanamkan melalui kedisiplinan dalam baris berbaris.
Komentar
Posting Komentar